Search This Blog

Thursday, 27 September 2018

ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM PENCERNAAN (PROSES MENELAN)


SISTEM PENCERNAAN
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi, menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
Saluran pencernaan terdiri dari organ : mulut, tenggorokan (faring), kerongkongan (oesophagus), lambung, usus halus, usus besar, rektum dan anus. Sistem pencernaan juga meliputi organ-organ yang terletak diluar saluran pencernaan, yaitu pankreas, hati dan kandung empedu.

ANATOMI DAN FISIOLOGI FARING ( TENGGOROKAN )
Faring adalah suatu saluran musculomembran yang terletak di belakang rongga hidung , mulut , dan laring. Saluran ini mulai dari tulang basis crania sampai pada permukaan oesophagus,di tepi bawah dari rawan cricoideus pada tingkat vertebra C6. Didalam lengkung faring terdapat tonsil ( amandel ) yaitu kelenjar limfe yang banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi, disini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan.

                                   ·          Dinding Pharynx
1.    Fascia pharyngobasilaris
2.    M. constrictor superior
3.    M. constrictor medius
4.    M. constrictor inferior : M. thyriopharyngeus dan M. crycopharyngeus
                                   ·          Otot-otot yang mempengaruhi pharynx
1.    M. stylopharyngeus
2.    M. salpingopharyngeus
3.    M. stylohyoideus
4.    M. passavant
                                   ·          Struktur dan Bagian Pharynx

Faring terdiri dari :
a.       Nasopharynx
Terletak di atas palatum molle, dibelakang rongga hidung. Struktur :
1.       lubang tuba auditiva ke dalam pharynx
2.       plica salpingopharyngealis
3.       plica salpingopalatini
4.       recessus pharyngicus
5.       tonsilla pharyngica
6.       tonsilla tubarius 

b.      Oropharynx

Terletak di antara palatum molle dan tepi atas epiglottis. Strukturnya:
1.    lengkung palatopharyngealis
2.    tonsila palatina

c.       Laryngopharynx

Terletak di bawah dari tepi atas epiglottis. Strukturnya:
1.       lubang larynx
2.       fossa piriformis (di setiap sisi lubang larynx)

PERAN LARING DALAM PROSES PENCERNAAN
                      Sebenarnya laring bukan bagian dari organ sistem pencernaan tapi Merupakan bagian pangkal dari saluran pernapasan (trakea), laring tersusun atas tulang rawan yang berupa lempengan dan membentuk struktur jakun. Diatas laring terdapat katup (epiglotis) yang akan menutup saat menelan inilah yang merupakan     peran laring dalam proses pencernaan. Katup (epiglottis) berfungsi mencegah makanan dan minuman masuk ke saluran pernapasan.

PROSES MENELAN
Sebelum seseorang mulai makan, bagian belakang mulut (atas) terbuka sebagai jalannya udara dari hidung. Di kerongkongan, epiglotis yang seperti gelambir mengendur sehingga udara masuk ke paru-paru. Ketika makan, makanan dikunyah dan ditelan masuk ke dalam kerongkongan. Sewaktu makanan bergerak menuju kerongkongan, langit-langit lunak beserta jaringan mirip gelambir di bagian belakang mulut (uvula) terangkat ke atas dan menutup saluran hidung. Sementara itu, sewaktu makanan bergerak ke arah tutup trakea, epiglotis akan menutup sehingga makanan tidak masuk trakea dan paru-paru tetapi makanan tetap masuk ke kerongkongan.
Fase Menelan :
1. Fase Oral
Makanan yang dikunyah oleh mulut (bolus) didorong ke belakang mengenai dinding posterior faring oleh gerakan volunter lidah. 
2. Fase Faringeal
Palatum mole & uvula menutup rongga hidung, laring terangkat dan menutup glotis, mencegah makanan masuk trakea. Kemudian bolus melewati epiglotis menuju faring bagian bawah dan memasuki esofagus.
3. Fase Esofageal
Terjadi gelombang peristaltik pada esofagus, mendorong bolus menuju sfingter esofagus bagian distal, kemudian menuju lambung.

ESOFAGUS
Kerongkongan merupakan saluran panjang (± 25 cm) yang tipis sebagai jalan bolus dari mulut menuju ke lambung. Fungsi kerongkongan ini sebagai jalan bolus dari mulut menuju lambung. Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan yang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding kerongkongan untuk menjaga agar bolus menjadi basah dan licin. Keadaan ini akan mempermudah bolus bergerak melalui kerongkongan menuju ke lambung. Bergeraknya bolus dari mulut ke lambung melalui kerongkongan disebabkan adanya gerak peristaltik pada otot dinding kerongkongan. Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya kontraksi otot secara bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara memanjang dan melingkar.


No comments:

Post a Comment

KESEHATAN JIWA KONSEP DASAR WAHAM

PENGERTIAN Waham adalah keyakinan tentang sesuatu isi pikir yang tidak sesuai dengan kenyataan atau tidak cocok dengan intelegency dan l...