Definisi
Edema adalah pembengkakan pada anggota
tubuh yang terjadi karena penimbunan cairan di dalam
jaringan. Beberapa area tubuh yang mudah dikenali saat mengalami
edema adalahtangan, lengan, kaki dan pergelangan kaki. Pada banyak
keadaan, edema terutama terjadi pada kompartemen cairan ekstraselular , tapi
ini juga dapat melibatkan cairan intraselular.
Edema menandakan adanya kebocoran cairan tubuh melalui
dinding pembuluh darah. Cairan ini kemudian menumpuk pada jaringan di
sekitarnya dan menyebabkan pembengkakan. Selain pembengkakan, edema juga
memiliki ciri berupa kulit yang tampak meregang. Ketika ditekan, akan terbentuk
cekungan pada kulit yang lebih lama kembali ke posisi semua. Sedangkan edema
pada rongga perut, akan menyebabkan perut tampak membesar.
Edema dibagi menjadi 2 : edema intraseluler dan edema ekstraseluler.
Edema Intraseluler
Kondisi
yang memudahkan terjadinya pembengkakan intraselular :
- Depresi sistem metabolik
jaringan
- Tidak adanya nutrisi sel yang
adekuat
Sebagai contoh, bila aliran darah ke jaringan
menurun, pengiriman oksigen dan nutrien berkurang; jika alian darah menjadi
sangat rendah untuk mempertahankan metabolisme jaringan normal, maka pompa ion
membran sel menjadi tertekan. Bila hal ini terjadi, ion natrium yang biasanya
masuk ke dalam sel tidak dapat lagi dipompa keluar dari sel, dan kelebihan ion
natrium dalam sel menimbulkan osmosis air ke dalam sel.
Edema intraselular juga dapat terjadi pada
jaringan yang meradang. Peradangan biasanya mempunyai efek langsung
pada membran sel yaitu meningkatkan permeabilitas, memungkinkan natrium dan
ion-ion lain berdifusi masuk ke dalam sel dengan diikuti osmosis air ke dalam
sel.
Edema Ekstraseluler
Edema ekstraselular terjadi bila ada akumulasi
cairan yang berlebihan dalam ruang ekstraselular. Ada dua penyebab edema ekstraselular
yang umum dijumpai :
- Kebocoran abnormal cairan dari
plasma ke ruang interstisial dengan melintasi kapiler
- Kegagalan limfatik untuk
mengembalikan cairan dari interstisium ke dalam darah
Penyebab-penyebab
Edema Ekstraselular :
A. Peningkatan
tekanan kapiler
1.
Retensi garam dan
air yang berlebihan di ginjal
Ø gagal ginjal akut atau kronis
Ø kelebihan mineralokortikoid
2.
Tekanan venosa yang tinggi
Ø gagal jantung
Ø obstruksi venosa
Ø kegagalan pompa vena (paralisis
otot, imobilisasi bagian tubuh, kegagalan
katup vena)
3.
Penurunan resistensi arteriol
Ø panas tubuh berlebihan
Ø insufisiensi sistem saraf simpatis
Ø obat-obat vasodilator
B. Penurunan
protein plasma
Kehilangan protein dalam urin (sindrom
nefrotik)
Kehilangan protein dari kulit yang
terkelupas
- luka bakar
- luka
Kegagalan menghasilkan protein
- penyakit hati
- malnutrisi protein atau kalori
yang berat
C. Peningkatan
permeabilitas kapiler
Reaksi imun yang menyebabkan
pelepasan histamin dan produk imun lainnya
Toksin
Infeksi bakteri
Defisiensi vitamin, khususnya
vitamin C
Iskemia yang lama
Luka bakar
D. Hambatan
aliran limfa
Kanker
Infeksi-infeksi (misalnya nematoda
jenis filaria)
Pembedahan
Kelainan atau tidak adanya pembuluh
limfatik secara kongenital
No comments:
Post a Comment